Blog (Sutini Susandy 1701313800)

Hi everyone! This is my binusian blog. Take your time to read it :)

Pendataan 8355, Perbaikan UN dan Validasi Pendidikan di SMKN 8 Jakarta

November3

Laporan Kegiatan

Duta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pendataan 8355, Perbaikan UN dan Validasi Pendidikan di SMKN 8 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

binus baru

LOGO TFI HIGH RESS

Kelas                            :LH53

Dosen                          :D3702 – Sukron Ma’mun, S.Ag., M.A.

Waktu                          :Jumat, 30 Oktober 2015

Pukul                           :10.00 – 12.30

Lokasi                          :

SMKN 8 Jakarta

Jl. Raya Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

PIC                               :

Bu Riyanasari & Pak Nurhidayat Kurniawan (Operator Sekolah)

Bu Dra. Eni Nugrahaningsih, M.Si (Kepala Sekolah)

Tim yang hadir            :

Kelompok 8

  1. Sutini Susandy (1701313800)
  2. Aldi Hizkia Tumiwa (1701343993)
  3. Marisa Salim (1701315245)
  4. Stephanie Hinnardi (1701358572)
  5. Victoria (1701304355)

Tim yang tidak hadir   :

  1. Vincencius Yandi (1701305673) tidak bisa mengikuti kegiatan karena sakit.

--_2828

(Gerbang Depan SMKN 8)

--_4160

(Kiri ke kanan: Aldi Hizkia Tumiwa, Stephanie Hinnardi, Marisa Salim, Bu Eni Nugrahningsih, M.Si (Kepala Sekolah), Victoria dan Sutini Susandy)

 

2. BAGIAN ISI

TEORI CB : PROFESSIONAL DEVELOPMENT

Kegiatan Pendataan dan Validasi Pendidikan di SMKN 8 Jakarta ini adalah salah satu penerapan dari  mata kuliah Character Building : Professional Development. Kaitan antara kegiatan ini dengan mata kuliah Character Building ini adalah mengenai penerapan etika dalam profesi sehari-hari. Dalam hal ini adalah etika yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap pendataan pendidikan yang ada di sekolah, valid atau tidaknya data yang ada di SMKN 8 Jakarta. Etika mengenai apakah pihak sekolah jujur dalam memberikan informasi tentang kondisi sekolah.

Berdasarkan teori-teori etika:

Teori Utilitarianisme

Perbuatan yang dianggap sesuai dengan etika adalah perbuatan yang membawa manfaat, yaitu memberikan kebahagiaan bagi orang secara umum, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja. Artinya, pihak sekolah yang melakukan validasi pendidikan sesuai ketentuan dari pemerintah menunjukkan bahwa pihak sekolah telah melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi kalangan umum, tidak ada yang dirahasiakan, tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap properti khusus sekolah. Hal tersebut adalah baik dan pihak sekolah telah menjalankan profesi sesuai etika, bukan untuk kepentingan tertentu saja.

Teori Duty Based Ethics

Teori ini menyatakan bahwa suatu perbuatan baik adalah perbuatan sesuai kewajiban. Jika pihak sekolah melakukan validasi sesuai dengan ketentuan pemerintah, pihak sekolah telah melakukan perbuatan sesuai kewajiban. Hal tersebut telah sesuai dengan etika.

Teori Hak (Rights-Based Ethics)

Teori yang menyatakan bahwa perbuatan sesuai etika adalah perbuatan yang menghargai martabat dan hak manusia, mendapatkan hak yang sesuai. Validasi pendidikan ini dilakukan untuk verifikasi tentang kondisi serta keakuratan data-data sekolah sehingga keseluruhan dari kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa berjalan baik. Semua mendapatkan hak yang sesuai. Hal ini sesuai dengan etika yang benar.

Teori Keutamaan

Teori ini menyatakan bahwa perbuatan yang sesuai etika adalah orang yang bersikap sesuai keutamaan yang seharusnya. Contohnya bersikap adil, jujur dan murah hati. Dalam hal ini, pihak-pihak berkaitan dengan validasi pendidikan diharapkan mengutamakan kejujuran dalam melakukan pendataan terhadap kondisi sekolah, jumlah siswa sekolah sehingga ada transparansi dan keakuratan data dan tidak ada kecurigaan terjadinya suatu penyimpangan terhadap properti-properti khusus milik sekolah. Hal ini yang menentukan etika yang diterapkan telah benar atau tidak.

Berdasarkan prinsip-prinsip etis:

Prinsip sikap baik

Pihak sekolah dalam menjalankan tugas profesi sehari-hari harus melakukan hal yang baik sesuai dengan peraturan yang ada, termasuk menaati peraturan yang telah dibuat oleh Pemerintah DKI Jakarta. Sekolah yang menaati peraturan pemerintah disebut berperilaku sesuai etika.

Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan

Pihak sekolah tidak merugikan siswa dengan melakukan kecurangan atau penipuan terhadap data-data sekolah. Hal tersebut yang disebut berperilaku baik sesuai etika.

Prinsip melakukan yang baik

Pihak sekolah melakukan pendataan pendidikan, nilai UN SMP dan data 8355 yang sesuai sehingga tidak menimbulkan perbuatan tidak baik atau tidak bermoral. Hal tersebut yang disebut dengan berperilaku sesuai etika.

Prinsip keadilan

Pihak sekolah perlu mempertimbangkan hak para siswa dengan baik karena siswa-siswa perlu mendapatkan keadilan supaya hak para siswa tidak dilanggar dalam hal pendataan pendidikan, nilai UN SMP serta informasi 8355.

Prinsip otonomi

Pihak sekolah yang membuat data sekolah serta data siswa sesuai dengan fakta sebenarnya berarti memberikan hak yang seharusnya kepada para siswa sehingga tidak ada yang dirugikan atau tidak akan ada terjadi masalah.

Kami sebagai mahasiswa/i Binus University melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan:

-Membuat diri sendiri paham tentang fasilitas Pemerintah khususnya Pemprov DKI untuk masyarakat khususnya bidang pendidikan.

-Memastikan bahwa fasilitas pemerintah sesuai dan diterima oleh warga yang berhak terhadap fasilitas tersebut.

-Membantu pendataan secara benar dan efektif agar penyaluran bantuan dapat berjalan dengan lancar kepada masyarakat.

-Melakukan survei tentang etika yang dilakukan oleh profesi-profesi tertentu

-Menerapkan etika yang baik dan benar dalam menjalankan tugas ini

PELAKSANAAN KEGIATAN

Berikut ini adalah kegiatan yang kami lakukan di SMKN 8 Jakarta.

Pada hari Jumat, 30 Oktober 2015, kelompok kami mengunjungi SMKN 8 Jakarta. Pukul 07.30, kami berkumpul di 7-Eleven di dekat Kampus Binus Anggrek. Vincencius Yandi tiba-tiba mengabarkan bahwa ia tidak bisa hadir dikarenakan sakit. Maka, kami pun berangkat berlima, Sutini, Stephanie, Marisa, Victoria dan Aldi. Kami menggunakan GrabCar. Saat di perjalanan menuju SMKN 8, ternyata, supir GrabCar tersebut tidak mengetahui letak sekolah. Supir tersebut bertanya-tanya dengan orang-orang di sepanjang jalan. Kami sempat tersesat, namun akhirnya sampai juga di sekolah.

Sebelum mengunjungi SMKN 8 ini, Sutini sebagai ketua menelepon ke sekolah dan meminta izin untuk melakukan kegiatan pendataan dan verifikasi, pihak sekolah memperbolehkan kami untuk datang ke sekolah pada hari Jumat, 30 Oktober 2015.

Sekitar pukul 10.00, kami sampai di depan gerbang SMKN 8. Kemudian, kami bertemu dengan Bu Yus, bagian humas yang memberikan izin melalui telepon. Kami memperkenalkan diri masing-masing kepada Bu Yus. Kami menjelaskan kembali maksud kedatangan kami sebagai mahasiswa Binus University yang juga bertugas sebagai duta Pemprov DKI.

Kegiatan yang kami lakukan adalah :

  • Monitoring penerima KJP
  • Verifikasi data 8355
  • Validasi pendidikan
  • Data siswa/i yang akan mengikuti perbaikan UN SMP

Verifikasi data 8355 dilakukan dengan meminjam data 8355 dengan pihak sekolah yaitu Bu Riyanasari. Kepala sekolah, Bu Eni juga membantu kami dalam memberitahukan cara membaca data 8355 milik sekolah. Pihak sekolah memberikan respon dan bantuan yang baik kepada kami.

Saat kami melakukan verifikasi data jumlah anak dari Dinas dengan yang ada disekolah yaitu SMKN 8 Jakarta. Kami mengecek satu per satu nama-nama siswa-siswi SMKN 8 Jakarta yang kini ada di kelas 10 SMK. Awalnya kami mengalami kesulitan dalam melakukan pengecekan karena kurangnya informasi tentang  data 8355 yang kami pegang, kami mengira bahwa data tersebut adalah data tahun lalu. Sehingga awalnya kami membandingkannya dengan data 8355 tahun lalu dari SMKN 8 Jakarta. Tetapi, pihak sekolah sangat kooperatif dan ikut membantu kami dalam melakukan verifikasi 8355 sehingga kami dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik. Ternyata, data 8355 yang kami miliki adalah data 8355 tahun ajaran 2015/2016 untuk kelas X SMK. Setelah permasalahannya diselesaikan, kami pun kembali membandingkan data 8355 dari Dinas dan SMKN 8 Jakarta. Setelah melakukan perbandingan, semua data yang ada di 8355 milik sekolah telah sesuai dengan data Dinas. Verifikasi data 8355 ini dilakukan oleh Victoria, Stephanie Hinnardi dan Marisa Salim. Sedangkan Aldi melakukan pengecekan terhadap data Perbaikan UN, Sutini melakukan validasi pendidikan.

--_4008

(Kiri ke kanan: Stephanie, Bu Eni (Kepala Sekolah), Bu Riyanasari(Pihak TU) melakukan verifikasi 8355 karena awalnya kami tidak tahu data dari TFI ternyata adalah tahun ajaran 2015/2016 khusus kelas X saja) 

Saat Aldi melakukan pendataan siswa-siswa yang butuh perbaikan UN, ternyata SMKN 8 tidak memiliki data siswa yang perlu mengikuti perbaikan UN karena semua nilai-nilai UN siswa-siswa yang ada di sekolah tersebut telah memenuhi standar, tidak ada yang dibawah 5,5. Maka, Aldi hanya memfoto beberapa data nilai siswa dan kegiatan pendataan Perbaikan UN selesai.

jkdshlfds

(Ijazah SMP para siswa dengan nilai-nilai yang baik, NEM di atas 5)

Sutini melakukan validasi pendidikan yaitu kegiatan untuk menanyakan pertanyaan dari form yang sudah disediakan kepada pihak sekolah. Arti sudah divalidasi adalah untuk memastikan apakah pihak sekolah sudah melaporkan data tersebut ke web dinas pendidikan. Sutini juga memberikan himbauan untuk melaporkan data-data sekolah ke web dinas pendidikan di http://disdik.jakarta.go.id. Kemudian, saat pelaksanaan validasi pendidikan, pihak sekolah yang bertugas adalah Bu Riyanasari dan Pak Nurhidayat. Sutini menanyakan pertanyaan dari form mengenai angka putus sekolah, jumlah siswa yang kurang mampu, siswa yang mendapat KJP, dll. Bu Riyanasari menjawab pertanyaan dan menunjukkan data. Aldi juga ikut membantu validasi pendidikan dan memfoto data yang ditunjukkan oleh pihak sekolah. Pak Nurhidayat membantu memberikan data berupa hasil print kepada kami. Sekitar pukul 12.30, kami selesai melakukan validasi pendidikan dan teman-teman kelompok yang melakukan verifikasi 8355 juga telah selesai. Maka, kami telah menyelesaikan tugas kami di SMKN 8 Jakarta. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah dan pamit.

3. BAGIAN PENUTUP

HASIL KEGIATAN

VALIDASI PENDIDIKAN

df

hhgjgkk

fhsdtr

(Bukti validasi pendidikan)

Berdasarkan data yang kami dapatkan dari operator sekolah (Bu Riyanasari dan Pak Nurhidayat):

-Angka putus sekolah adalah nihil karena di sekolah tersebut tidak ada yang putus sekolah.

-Siswa kurang mampu tidak di data oleh sekolah.

-Siswa yang mempunyai mempunyai KIP tidak ada pendataan dari sekolah karena di sekolah tidak ada KIP.

-Siswa yang mendapat KJP total ada 134 siswa yang terdiri dari 50 siswa di tahun 2014/2015 dan 84 siswa di tahun 2015/2016. Siswa yang telah mendapatkan kartu fisik KJP serta buku tabungan adalah penerima KJP tahun 2014/2015 sebanyak 50 orang.

IMG_20151103_201334

IMG_20151103_201345

(Penerima KJP 2014/2015)

IMG_20151103_201417

IMG_20151103_201431

IMG_20151103_201445

IMG_20151103_201503

(Penerima KJP 2015/2016)

-Tidak ada siswa yang mendapat beasiswa karena tidak ada program beasiswa.

-Kebutuhan guru dan eksistingnya = guru 61 orang, staf tata usaha=20 orang.

IMG_20151103_201246

IMG_20151103_201303

(gambar kebutuhan guru dan eksistingnya)

-Jumlah siswa per tingkat

Kls X 323 siswa

Kls XI 284 siswa

Kls XII 318 siswa

Total 925 siswa

IMG_20151103_201225

(Data jumlah siswa per tingkat SMKN 8)

-Kondisi sekolah = Amat baik

gfsd

-Jumlah tenaga guru K2 6 orang

-Jumlah tatausaha dan Caraka K2 adalah 7

-Jumlah guru honor murni adalah 11 orang

-Jumlah guru DPK adalah 2 orang

-Jumlah guru bantu = 0

-Jumlah tata usaha dan caraka honor murni 7

-Jumlah rombel 27

-Lokasi sekolah sudah tercantum di disdik

dfasdf

-Prosentase alumni yang bekerja sekitar 50% (133 orang)

-Jumlah peserta inklusi/ABK = 0

-Siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri adalah 122 orang

VERIFIKASI 8355

Hasil verifikasi 8355 di SMKN 8: Data yang dimiliki SMKN 8 Jakarta dan data dari pemerintah telah sesuai.

verifikasi 8355 smk 8

(Hasil verifikasi 8355 SMKN 8 Jakarta)

Setelah melaksanakan pendataan 8355 didapatkan kesimpulan berupa :

Di SMKN 8 Jakarta, pada pihak sekolah aktif dalam memberikan pendapat dan saran terhadap kegiatan ini. Dan pada pihak sekolahnya sudah melakukan verifikasi dan validasi dalam website dinas menyangkut pendataan 8355 tersebut.

PERBAIKAN UN SMP

SMKN 8 tidak memiliki data siswa yang perlu mengikuti perbaikan UN karena semua nilai-nilai UN siswa-siswa yang ada di sekolah tersebut telah memenuhi standar, tidak ada yang dibawah 5,5.

IMG_20151208_115626

(Hasil Pendataan Perbaikan UN SMP)

fsdgr

(Bukti pengisian Formulir Entry Perbaikan Ujian Nasional)

IMG_20151213_124609

IMG_20151213_124646

(Form Evaluasi Verifikasi 8355, Validasi Pendidikan dan Perbaikan UN SMP di SMKN 8)

KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu kegiatan kunjungan ke sekolah yang kami lakukan sangat menyenangkan dan memberikan pengalaman baru bagi kami. Kegiatan tersebut juga, membuat kami bisa berbagi pendapat dengan siswa-siswa yang di SMKN 8 jakarta, dan membuat kami untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan mengenal orang-orang baru dan bersikap sopan santun selama berada di lingkungan baru. Dari kegiatan ini, yang didapatkan oleh kelompok kami adalah untuk melakukan tugas CB dengan baik, artinya melakukan kewajiban sesuai profesi. Ini yang disebut profesionalisme. Pihak sekolah yang menjalankan tugas sesuai peraturan pemerintah dan memberikan akses bagi kami untuk melakukan pendataan dan verifikasi juga berarti melakukan profesi mereka dengan profesional, menjalankan kode etik sebagai guru.

 

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMKN 8 Jakarta

November3

Laporan Kegiatan

Duta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMKN 8 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

binus baru

LOGO TFI HIGH RESS

Kelas                            :LH53

Dosen                          :D3702 – Sukron Ma’mun, S.Ag., M.A.

Waktu                          :Jumat, 30 Oktober 2015

Pukul                           :10.00 – 12.30

Lokasi                          :

SMKN 8 Jakarta

Jl. Raya Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

PIC                               :

Bu Riyanasari & Pak Nurhidayat Kurniawan (Operator Sekolah)

Bu Dra. Eni Nugrahaningsih, M.Si (Kepala Sekolah)

Tim yang hadir            :

Kelompok 8

  1. Sutini Susandy (1701313800)
  2. Aldi Hizkia Tumiwa (1701343993)
  3. Marisa Salim (1701315245)
  4. Stephanie Hinnardi (1701358572)
  5. Victoria (1701304355)

Tim yang tidak hadir   :

  1. Vincencius Yandi (1701305673) tidak bisa mengikuti kegiatan karena sakit.

--_2828

(Gerbang SMKN 8 Jakarta)

--_4160

(Kiri ke kanan: Aldi Hizkia Tumiwa, Stephanie Hinnardi, Marisa Salim, Bu Eni Nugrahningsih, M.Si (Kepala Sekolah), Victoria dan Sutini Susandy)

2. BAGIAN ISI

TEORI CB : PROFESSIONAL DEVELOPMENT

Kegiatan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMKN 8 Jakarta ini adalah salah satu penerapan dari  mata kuliah Character Building : Professional Development. Kaitan antara kegiatan ini dengan mata kuliah Character Building ini adalah mengenai penerapan etika dalam profesi sehari-hari. Dalam hal ini adalah etika yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap pelaksanaan dari KJP. Apakah pihak sekolah telah melakukan prosedur yang sesuai atau tidak mengenai KJP yang merupakan hak untuk para siswa yang kurang mampu.

Berdasarkan teori-teori etika:

Teori Utilitarianisme

Perbuatan yang dianggap sesuai dengan etika adalah perbuatan yang membawa manfaat, yaitu memberikan kebahagiaan bagi orang secara umum, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja. Artinya, KJP harus diberikan kepada siswa-siswa yang memang membutuhkan, bukan untuk kepentingan sekolah saja atau murid-murid yang sebenarnya tidak membutuhkan KJP. Jika penggunaan KJP sudah tepat sasaran, artinya semua pihak terkait dengan pelaksanaan KJP ini telah menjalankan profesi sesuai etika yang benar.

Teori Duty Based Ethics

Teori ini menyatakan bahwa suatu perbuatan baik adalah perbuatan sesuai kewajiban. Jika pihak-pihak yang terkait pelaksanaan dari KJP telah melakukan segala sesuatu sesuai kewajiban, maka telah melakukan hal yang sesuai etika.

Teori Hak (Rights-Based Ethics)

Teori yang menyatakan bahwa perbuatan sesuai etika adalah perbuatan yang menghargai martabat dan hak manusia, mendapatkan hak yang sesuai. KJP yang tepat sasaran, diberikan kepada siswa-siswa yang membutuhkan artinya telah sesuai dengan etika yang benar.

Teori Keutamaan

Teori ini menyatakan bahwa perbuatan yang sesuai etika adalah orang yang bersikap sesuai keutamaan yang seharusnya. Contohnya bersikap adil, jujur dan murah hati. Dalam hal ini, pihak-pihak berkaitan dengan KJP, terutama sekolah, jika sekolah tersebut melakukan perbuatan yang sesuai dengan keutamaan, artinya telah sesuai etika yang benar.

Berdasarkan prinsip-prinsip etis:

Prinsip sikap baik

Pihak sekolah dalam menjalankan tugas profesi sehari-hari harus melakukan hal yang baik sesuai dengan peraturan yang ada, termasuk menaati peraturan yang telah dibuat oleh Pemerintah DKI Jakarta. Sekolah yang menaati peraturan pemerintah disebut berperilaku sesuai etika.

Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan

Pihak sekolah tidak merugikan siswa dengan melakukan kecurangan atau penipuan terhadap data-data penerima KJP. Hal tersebut yang disebut berperilaku baik sesuai etika.

Prinsip melakukan yang baik

Pihak sekolah melakukan pendataan siswa yang berhak menerima KJP yang sesuai sehingga tidak menimbulkan perbuatan tidak baik atau tidak bermoral. Hal tersebut yang disebut dengan berperilaku sesuai etika.

Prinsip keadilan

Pihak sekolah perlu mempertimbangkan hak para siswa dengan baik karena siswa-siswa perlu mendapatkan keadilan supaya hak para siswa tidak dilanggar dalam hal KJP yang sangat membantu para siswa untuk bersekolah.

Prinsip otonomi

Pihak sekolah yang melakukan pendataan siswa yang menerima KJP sesuai dengan fakta sebenarnya berarti memberikan hak yang seharusnya kepada para siswa sehingga tidak ada yang dirugikan atau tidak akan ada terjadi masalah.

Kami sebagai mahasiswa/i Binus University melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan:

-Membuat diri sendiri paham tentang fasilitas Pemerintah khususnya Pemprov DKI untuk masyarakat khususnya bidang pendidikan.

-Memastikan bahwa fasilitas pemerintah sesuai dan diterima oleh warga yang berhak terhadap fasilitas tersebut.

-Membantu pendataan secara benar dan efektif agar penyaluran bantuan dapat berjalan dengan lancar kepada masyarakat.

-Melakukan survei tentang etika yang dilakukan oleh profesi-profesi tertentu

-Menerapkan etika yang baik dan benar dalam menjalankan tugas ini

PELAKSANAAN KEGIATAN

Berikut ini adalah kegiatan yang kami lakukan di SMKN 8 Jakarta.

Pada hari Jumat, 30 Oktober 2015, kelompok kami mengunjungi SMKN 8 Jakarta. Pukul 07.30, kami berkumpul di 7-Eleven di dekat Kampus Binus Anggrek. Vincencius Yandi tiba-tiba mengabarkan bahwa ia tidak bisa hadir dikarenakan sakit. Maka, kami pun berangkat berlima, Sutini, Stephanie, Marisa, Victoria dan Aldi. Kami menggunakan GrabCar. Saat di perjalanan menuju SMKN 8, ternyata, supir GrabCar tersebut tidak mengetahui letak sekolah. Supir tersebut bertanya-tanya dengan orang-orang di sepanjang jalan. Kami sempat tersesat, namun akhirnya sampai juga di sekolah.

Sebelum mengunjungi SMKN 8 ini, Sutini sebagai ketua menelepon ke sekolah dan meminta izin untuk melakukan kegiatan pendataan dan verifikasi, pihak sekolah memperbolehkan kami untuk datang ke sekolah pada hari Jumat, 30 Oktober 2015.

Sekitar pukul 10.00, kami sampai di depan gerbang SMKN 8. Kemudian, kami bertemu dengan Bu Yus, bagian humas yang memberikan izin melalui telepon. Kami memperkenalkan diri masing-masing kepada Bu Yus. Kami menjelaskan kembali maksud kedatangan kami sebagai mahasiswa Binus University yang juga bertugas sebagai duta Pemprov DKI.

Kegiatan yang kami lakukan adalah :

  • Monitoring penerima KJP
  • Verifikasi data 8355
  • Validasi pendidikan
  • Data siswa/i yang akan mengikuti perbaikan UN SMP

Setelah kami menjelaskan mengenai maksud kedatangan kami kepada pihak sekolah, kami diantar ke ruang pertemuan sekolah untuk membahas masalah pemeriksaan KJP. Kami dipertemukan dengan pihak TU yaitu Bu Riyanasari dan Pak Nurhidayat yang bertanggungjawab mengenai KJP di SMKN 8 Jakarta. Kami berdiskusi mengenai KJP yang telah berjalan di sekolah tersebut. Setelah itu, kami dipertemukan dengan para siswa penerima KJP. Kami kemudian mulai untuk melakukan wawancara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan KJP. Kegiatan kami berlangsung sekitar 45 menit. Setelah itu kami ke ruang tunggu untuk mengurus verifikasi data 8355.

IMG_20151103_201958

IMG_20151103_202006

IMG_20151103_202521

(Form KJP kepada pihak sekolah)

fsd

(Form KJP para siswa)

IMG_20151103_201334

IMG_20151103_201345

(Data penerima KJP 2014/2015 sebanyak 50 siswa)

IMG_20151103_201417

IMG_20151103_201431

IMG_20151103_201445

IMG_20151103_201503

(Data penerima KJP 2015/2016 sebanyak 84 orang, terdiri dari 44 siswa lanjutan, 40 siswa baru)

IMG_20151213_124948

IMG_20151213_124646

(Form evaluasi KJP SMKN 8 Jakarta)

--_32

(Marisa Salim bersama siswa-siswa saat wawancara KJP)

--_1831

(Victoria bersama siswa-siswa saat wawancara KJP)

--_2415

(Sutini Susandy bersama siswa-siswa saat wawancara KJP)

--_7475

(Stephanie bersama siswa-siswa saat wawancara KJP)

--_7620

(Aldi bersama siswa-siswa saat wawancara KJP)

Capture

reer

rrt

rtrt

(struk-struk salah satu penerima KJP, Septrianingsih Nur Fadillah)

3. BAGIAN PENUTUP

HASIL KEGIATAN

VERIFIKASI KJP

Berdasarkan data yang kami dapatkan dari masing-masing siswa yang kami wawancarai, kesimpulannya adalah

-Pendaftaran KJP dilakukan melalui wali kelas.

-Pihak sekolah tidak melakukan kunjungan ke setiap rumah calon penerima KJP.

-Dalam proses pembuatan KJP tidak ada pihak yang meminta bayaran.

-Siswa/i menerima kartu fisik KJP dan buku tabungan sekitar bulan Juli atau Agustus 2015

-Pihak yang hadir saat pembagian kartu fisik KJP adalah Bank DKI, Wakil Kepala Sekolah dan Pihak Tata Usaha.

-Siswa/i menyimpan struk bukti pembelanjaan yang menggunakan KJP namun tidak melakukan pelaporan ke pihak sekolah.

-Siswa/i yang menerima KJP pada umumnya memang memiliki ekonomi yang kurang.

-Siswa-siswi yang kami wawancarai rata-rata menggunakan KJP untuk membeli keperluan sekolah seperti membeli alat tulis, tas dan sepatu sekolah.

KESIMPULAN

Setelah mewawancarai sample 32 anak penerima KJP di SMKN 8 Jakarta, kami mendapat pelajaran mengenai pelaksanaan KJP yang ada di SMKN 8 Jakarta. Pihak sekolah telah membantu sebisa mungkin untuk pemberian KJP kepada siswa-siswa yang membutuhkan yang artinya pihak sekolah telah melaksanakan profesi mereka secara baik dengan melakukan sesuai prosedur KJP yang ada. Guru-guru di SMKN 8 tidak melakukan kunjungan ke rumah para siswa karena keterbatasan tenaga guru. Maka, pihak sekolah meminta wali kelas untuk mengecek dari data , siapa saja yang dianggap berhak untuk mendapat KJP.

Sebagai bagian dari perkembangan diri kearah yang lebih professional, maka sudah saatnya untuk kita melakukan bakti kepada Negara dengan cara professional. Di semester sebelumnya, perkembangan paling penting dibutuhkan untuk mengembangkan diri sendiri dahulu, ketika diri sendiri sudah berkembang seperti seharusnya, maka mulai kita merambah untuk menjadikan perkembangan yang ada dalam diri kita ke dalam profesionalitas. Dalam kegiatan Character Building kali ini, kita diharapkan dapat menjadi tenaga kerja yang berbakti dan berguna bagi bangsa. Kami di explore  secara besar-besaran guna membantu dinas pendidikan Jakarta dalam validasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dimana KJP merupakan program pemerintah untuk memberikan santunan kepada keluarga yang kurang mampu lewat kartu tersebut. Menurut hasil dari survey 2 sekolah, adanya KJP sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karenanya, program KJP penting untuk terus dikembangkan. Di sisi lain, tidak semua penerima KJP merupakan orang yang tepat. Terkadang anak yang perekonomian nya dapat di bilang cukup juga menerima KJP, mungkin hal tersebut dikarenakan pihak sekolah tidak mengunjungi semua rumah calon penerima KJP. Oleh sebab itu, guna mamaksimalkan fungsi KJP seperti seharusnya, diperlukan validasi dan survey kepada semua sekolah penerima KJP. KJP sendiri sangat berguna untuk calon generasi muda, dimana saat ini tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Diharapkan nantinya program ini tidak hanya berada di Jakarta, akan tetapi di semua daerah di Indonesia.

Berhubungan dengan CB Professional Development dan kegiatan KJP sendiri yaitu mahasiswa yang memiliki pengembangan diri yang baik sudah selayaknya bertindak sebagai professional yang dapat berguna bagi orang lain, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri. Oleh karenanya dengan kegiatan CB kali ini, kami berharap bisa menjadi mahasiswa-mahasiswa dapat berguna bagi calon generasi muda.

Pendataan dan Validasi Pendidikan di SDN Duri Kepa 06 PG

November1

Laporan Kegiatan

Duta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta SDN Duri Kepa 06 PG

Pendataan dan Validasi Pendidikan di SDN Duri Kepa 06 PG dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

binus baru

LOGO TFI HIGH RESS

Kelas                            :LH53

Dosen                          :D3702 – Sukron Ma’mun, S.Ag., M.A.

Waktu                          :Senin, 26 Oktober 2015

Pukul                           :08.30 – 10.45

Lokasi                          :

SDN Duri Kepa 06 PG

Jln. Mangga 14 RT 06/04 Duri Kepa, Kebun Jeruk , Jakarta Barat

PIC                               :

Bu Hj. Tahiyah, M.Pd (Kepala Sekolah)

Bu Aras Syungkawati (Pihak Tata Usaha)

Tim yang hadir            :

Kelompok 8

  1. Sutini Susandy (1701313800)
  2. Aldi Hizkia Tumiwa (1701343993)
  3. Marisa Salim (1701315245)
  4. Stephanie Hinnardi (1701358572)
  5. Victoria (1701304355)
  6. Vincencius Yandi (1701305673)

Tim yang tidak hadir   : –

S__2621457

(kiri ke kanan : Vincencius Yandi, Stephanie Hinnardi, Victoria, Bu Aras Syungkawati (pihak TU), Sutini Susandy, Marisa Salim dan Aldi Hizkia Tumiwa)

2. BAGIAN ISI

TEORI CB : PROFESSIONAL DEVELOPMENT

Kegiatan Pendataan dan Validasi Pendidikan di SDN Duri Kepa 06 PG ini adalah salah satu penerapan dari  mata kuliah Character Building : Professional Development. Kaitan antara kegiatan ini dengan mata kuliah Character Building ini adalah mengenai penerapan etika dalam profesi sehari-hari. Dalam hal ini adalah etika yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap pendataan pendidikan yang ada di sekolah, valid atau tidaknya data yang ada di SDN Duri Kepa 06 PG. Etika mengenai apakah pihak sekolah jujur dalam memberikan informasi tentang kondisi sekolah.

Berdasarkan teori-teori etika:

Teori Utilitarianisme

Perbuatan yang dianggap sesuai dengan etika adalah perbuatan yang membawa manfaat, yaitu memberikan kebahagiaan bagi orang secara umum, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja. Artinya, pihak sekolah yang melakukan validasi pendidikan sesuai ketentuan dari pemerintah menunjukkan bahwa pihak sekolah telah melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi kalangan umum, tidak ada yang dirahasiakan, tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap properti khusus sekolah. Hal tersebut adalah baik dan pihak sekolah telah menjalankan profesi sesuai etika, bukan untuk kepentingan tertentu saja.

Teori Duty Based Ethics

Teori ini menyatakan bahwa suatu perbuatan baik adalah perbuatan sesuai kewajiban. Jika pihak sekolah melakukan validasi sesuai dengan ketentuan pemerintah, pihak sekolah telah melakukan perbuatan sesuai kewajiban. Hal tersebut telah sesuai dengan etika.

Teori Hak (Rights-Based Ethics)

Teori yang menyatakan bahwa perbuatan sesuai etika adalah perbuatan yang menghargai martabat dan hak manusia, mendapatkan hak yang sesuai. Validasi pendidikan ini dilakukan untuk verifikasi tentang kondisi serta keakuratan data-data sekolah sehingga keseluruhan dari kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa berjalan baik. Semua mendapatkan hak yang sesuai. Hal ini sesuai dengan etika yang benar.

Teori Keutamaan

Teori ini menyatakan bahwa perbuatan yang sesuai etika adalah orang yang bersikap sesuai keutamaan yang seharusnya. Contohnya bersikap adil, jujur dan murah hati. Dalam hal ini, pihak-pihak berkaitan dengan validasi pendidikan diharapkan mengutamakan kejujuran dalam melakukan pendataan terhadap kondisi sekolah, jumlah siswa sekolah sehingga ada transparansi dan keakuratan data dan tidak ada kecurigaan terjadinya suatu penyimpangan terhadap properti-properti khusus milik sekolah. Hal ini yang menentukan etika yang diterapkan telah benar atau tidak.

Berdasarkan prinsip-prinsip etis:

Prinsip sikap baik

Pihak sekolah dalam menjalankan tugas profesi sehari-hari harus melakukan hal yang baik sesuai dengan peraturan yang ada, termasuk menaati peraturan yang telah dibuat oleh Pemerintah DKI Jakarta. Sekolah yang menaati peraturan pemerintah disebut berperilaku sesuai etika.

Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan

Pihak sekolah tidak merugikan siswa dengan melakukan kecurangan atau penipuan terhadap data-data sekolah. Hal tersebut yang disebut berperilaku baik sesuai etika.

Prinsip melakukan yang baik

Pihak sekolah melakukan pendataan pendidikan yang sesuai sehingga tidak menimbulkan perbuatan tidak baik atau tidak bermoral. Hal tersebut yang disebut dengan berperilaku sesuai etika.

Prinsip keadilan

Pihak sekolah perlu mempertimbangkan hak para siswa dengan baik karena siswa-siswa perlu mendapatkan keadilan supaya hak para siswa tidak dilanggar dalam hal pendataan pendidikan.

Prinsip otonomi

Pihak sekolah yang membuat data sekolah serta data siswa sesuai dengan fakta sebenarnya berarti memberikan hak yang seharusnya kepada para siswa sehingga tidak ada yang dirugikan atau tidak akan ada terjadi masalah.

Kami sebagai mahasiswa/i Binus University melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan:

-Membuat diri sendiri paham tentang fasilitas Pemerintah khususnya Pemprov DKI untuk masyarakat khususnya bidang pendidikan.

-Memastikan bahwa fasilitas pemerintah sesuai dan diterima oleh warga yang berhak terhadap fasilitas tersebut.

-Membantu pendataan secara benar dan efektif agar penyaluran bantuan dapat berjalan dengan lancar kepada masyarakat.

-Melakukan survei tentang etika yang dilakukan oleh profesi-profesi tertentu

-Menerapkan etika yang baik dan benar dalam menjalankan tugas ini

PELAKSANAAN KEGIATAN

Berikut ini adalah kegiatan yang kami lakukan di SDN Duri Kepa 06 PG.

Pada hari Senin, 26 Oktober 2015, kelompok kami mengunjungi SDN Duri Kepa 06 PG. Pukul 07.30, kami berkumpul di 7-Eleven di dekat Kampus Binus Anggrek. Kami menggunakan GrabCar. Setelah sampai di depan gerbang SD, kami baru mengetahui bahwa SDN Duri Kepa 05 dan 06 ada di satu tempat yang sama. Kami masuk ke sekolah dan menemui pihak tata usaha. Di dalam Ruang Tata Usaha, kami bertemu dengan Bu Aras Syungkawati selaku pihak tata usaha. Kami memperkenalkan diri masing-masing kepada Bu Aras. Setelah itu, kami menyerahkan surat pengantar yang kami bawa yaitu surat dari Pemprov DKI. Sutini, selaku ketua kelompok, menjelaskan maksud kedatangan kami ke SDN Duri Kepa 06 PG.

Kegiatan yang kami lakukan adalah :

KJP : Monitoring penerima KJP dan Validasi pendidikan

Kegiatan validasi pendidikan ini adalah kegiatan untuk menanyakan pertanyaan dari form yang sudah disediakan kepada pihak sekolah. Arti sudah divalidasi adalah untuk memastikan apakah pihak sekolah sudah melaporkan data tersebut ke web dinas pendidikan. Ternyata, pihak SDN Duri Kepa 06 PG belum melaporkan data ke web dinas pendidikan, maka kami memberi himbauan agar segera melaporkan data tersebut ke web dinas pendidikan di http://disdik.jakarta.go.id.

Berdasarkan hasil perbincangan kami dengan Bu Aras yang juga merupakan operator sekolah, data-data yang ada di sekolah belum dilaporkan karena masih dalam proses. Hal ini dikarenakan adanya penggabungan SDN Duri Kepa 05 dan 06 menjadi SDN Duri Kepa 05 PG sejak Januari 2015. Bu Aras juga berharap agar pemerintah memberikan prosedur yang jelas kepada setiap sekolah karena selama ini prosedur yang diberikan pemerintah masih agak membingungkan sehingga ada beberapa sekolah juga yang belum secara lengkap melaporkan data sekolah ke web dinas pendidikan. Ketika kami bertanya tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada di form pertanyaan, ternyata pihak sekolah masih tidak punya data yang konkrit. Data seperti berapa kebutuhan guru dan eksistingnya, berapa jumlah guru honor murni, berapa jumlah rombel, berapa jumlah peserta inklusi/ABK masih berdasarkan ingatan para guru. Data yang dimiliki sekolah masih belum teratur dikarenakan masa transisi dari dua sekolah bergabung menjadi satu sekolah.

dfdsf

(Saat berbincang-bincang dengan Bu Aras(Pihak TU))

S__2621451

(Data jumlah siswa: total 501 siswa untuk tahun 2015/2016)

aw

(Validasi pendidikan)

Cb sd duri kepa 5 pg_6493

(Kepala Sekolah SDN Duri Kepa 06 PG, Bu Tahiyah, M.Pd)

ff

jhkdfs

(Form Evaluasi Kegiatan Validasi Pendidikan)

3. BAGIAN PENUTUP

HASIL KEGIATAN

VALIDASI PENDIDIKAN

Berdasarkan data yang kami dapatkan dari operator sekolah (Bu Aras),

-Angka putus sekolah adalah nihil karena di sekolah tersebut tidak ada yang putus sekolah.

-Siswa kurang mampu tidak di data oleh sekolah karena rata-rata para siswa memiliki ekonomi menengah ke bawah.

-Siswa yang mempunyai mempunyai KIP tidak ada pendataan dari sekolah karena di sekolah tidak ada KIP.

-Siswa yang mendapat KJP untuk tahun 2014/2015 ada 162 orang, yang sudah mendapat kartu fisiknya sebanyak 147 orang karena beberapa telah lulus SD. Untuk tahun 2015/2016 ada 82 orang yang mendapat KJP, tetapi baru 78 orang yang mendapatkan kartu fisiknya.

-Tidak ada siswa yang mendapat karena tidak ada program beasiswa.

-Kebutuhan guru dan eksistingnya ada 10

-Jumlah siswa per tingkat ada di foto

-Jumlah guru honor murni 4 orang

-Jumlah tata usaha dan caraka honor murni 1

-Jumlah rombel 7

-Lokasi sekolah sudah tercantum di disdik

-Jumlah peserta inklusi/ABK ada 10

VERIFIKASI 8355

Pendataan 8355 tidak dilakukan di SDN Duri Kepa 06 PG dikarenakan TFI tidak memiliki data 8355 sehingga tidak perlu melakukan verifikasi 8355.

EMAIL DRI TFI TTG 8355

(Email dari TFI mengenai ketidaktersediaan data 8355 SDN Duri Kepa 06 PG)

KESIMPULAN

Pihak sekolah menyambut mahasiswa/i BINUS UNIVERSITY dengan baik dan ramah serta membantu kami dalam menjalankan tugas validasi pendidikan.

Hanya saja, pendataan validasi pendidikan di SDN Duri Kepa 06 PG agak sulit dilakukan dikarenakan sekolah baru saja melakukan merger dengan SDN Duri Kepa 05 PG sehingga pendataan masih tidak terstruktur dan saat kami meminta data-data untuk validasi pendidikan, hal tersebut banyak yang hanya berdasarkan ingatan para guru, tidak ada berkas asli nya. Pihak SDN Duri Kepa 06 PG masih dianggap belum terlalu profesional dalam melaksanakan tugas profesinya dalam hal data pendidikan karena pendataan masih sulit untuk diakses dan hanya berdasarkan ingatan para guru yang mungkin saja bisa menimbulkan dugaan-dugaan adanya manipulasi pendataan.

NEXT TO DO

Pihak sekolah seharusnya menyimpan semua berkas-berkas pendataan sekolah dengan baik sehingga pendataan sekolah menjadi transparan dan benar-benar sesuai dengan fakta yang ada dengan bukti yang valid.

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Duri Kepa 06 PG

November1

Laporan Kegiatan

Duta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta SDN Duri Kepa 06 PG

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Duri Kepa 06 PG dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

                 binus baru

LOGO TFI HIGH RESS

Kelas                            :LH53

Dosen                          :D3702 – Sukron Ma’mun, S.Ag., M.A.

Waktu                          :Senin, 26 Oktober 2015

Pukul                           :08.30 – 10.45

Lokasi                          :

SDN Duri Kepa 06 PG

Jln. Mangga 14 RT 06/04 Duri Kepa, Kebun Jeruk , Jakarta Barat

PIC                               :

Bu Hj. Tahiyah, M.Pd (Kepala Sekolah)

Bu Aras Syungkawati (Pihak Tata Usaha)

Tim yang hadir            :

Kelompok 8

  1. Sutini Susandy (1701313800)
  2. Aldi Hizkia Tumiwa (1701343993)
  3. Marisa Salim (1701315245)
  4. Stephanie Hinnardi (1701358572)
  5. Victoria (1701304355)
  6. Vincencius Yandi (1701305673)

Tim yang tidak hadir   : –

S__2621457

(kiri ke kanan : Vincencius Yandi, Stephanie Hinnardi, Victoria, Bu Aras Syungkawati (pihak TU), Sutini Susandy, Marisa Salim dan Aldi Hizkia Tumiwa)

2. BAGIAN ISI

TEORI CB : PROFESSIONAL DEVELOPMENT

Kegiatan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Duri Kepa 06 PG ini adalah salah satu penerapan dari  mata kuliah Character Building : Professional Development. Kaitan antara kegiatan ini dengan mata kuliah Character Building ini adalah mengenai penerapan etika dalam profesi sehari-hari. Dalam hal ini adalah etika yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap pelaksanaan dari KJP. Apakah pihak sekolah telah melakukan prosedur yang sesuai atau tidak mengenai KJP yang merupakan hak untuk para siswa yang kurang mampu.

Berdasarkan teori-teori etika:

Teori Utilitarianisme

Perbuatan yang dianggap sesuai dengan etika adalah perbuatan yang membawa manfaat, yaitu memberikan kebahagiaan bagi orang secara umum, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja. Artinya, KJP harus diberikan kepada siswa-siswa yang memang membutuhkan, bukan untuk kepentingan sekolah saja atau murid-murid yang sebenarnya tidak membutuhkan KJP. Jika penggunaan KJP sudah tepat sasaran, artinya semua pihak terkait dengan pelaksanaan KJP ini telah menjalankan profesi sesuai etika yang benar.

Teori Duty Based Ethics

Teori ini menyatakan bahwa suatu perbuatan baik adalah perbuatan sesuai kewajiban. Jika pihak-pihak yang terkait pelaksanaan dari KJP telah melakukan segala sesuatu sesuai kewajiban, maka telah melakukan hal yang sesuai etika.

Teori Hak (Rights-Based Ethics)

Teori yang menyatakan bahwa perbuatan sesuai etika adalah perbuatan yang menghargai martabat dan hak manusia, mendapatkan hak yang sesuai. KJP yang tepat sasaran, diberikan kepada siswa-siswa yang membutuhkan artinya telah sesuai dengan etika yang benar.

Teori Keutamaan

Teori ini menyatakan bahwa perbuatan yang sesuai etika adalah orang yang bersikap sesuai keutamaan yang seharusnya. Contohnya bersikap adil, jujur dan murah hati. Dalam hal ini, pihak-pihak berkaitan dengan KJP, terutama sekolah, jika sekolah tersebut melakukan perbuatan yang sesuai dengan keutamaan, artinya telah sesuai etika yang benar.

Berdasarkan prinsip-prinsip etis:

Prinsip sikap baik

Pihak sekolah dalam menjalankan tugas profesi sehari-hari harus melakukan hal yang baik sesuai dengan peraturan yang ada, termasuk menaati peraturan yang telah dibuat oleh Pemerintah DKI Jakarta. Sekolah yang menaati peraturan pemerintah disebut berperilaku sesuai etika.

Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan

Pihak sekolah tidak merugikan siswa dengan melakukan kecurangan atau penipuan terhadap data penerima KJP. Hal tersebut yang disebut berperilaku baik sesuai etika.

Prinsip melakukan yang baik

Pihak sekolah melakukan pendataan siswa penerima KJP  yang sesuai sehingga tidak menimbulkan perbuatan tidak baik atau tidak bermoral. Hal tersebut yang disebut dengan berperilaku sesuai etika.

Prinsip keadilan

Pihak sekolah perlu mempertimbangkan hak para siswa dengan baik karena siswa-siswa perlu mendapatkan keadilan supaya hak para siswa tidak dilanggar dalam hal pendataan siswa penerima KJP yang sesuai dengan yang seharusnya.

Prinsip otonomi

Pihak sekolah yang melakukan pendataan siswa penerima KJP sesuai dengan fakta sebenarnya berarti memberikan hak yang seharusnya kepada para siswa sehingga tidak ada yang dirugikan atau tidak akan ada terjadi masalah.

Kami sebagai mahasiswa/i Binus University melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan:

-Membuat diri sendiri paham tentang fasilitas Pemerintah khususnya Pemprov DKI untuk masyarakat khususnya bidang pendidikan.

-Memastikan bahwa fasilitas pemerintah sesuai dan diterima oleh warga yang berhak terhadap fasilitas tersebut.

-Membantu pendataan secara benar dan efektif agar penyaluran bantuan dapat berjalan dengan lancar kepada masyarakat.

-Melakukan survei tentang etika yang dilakukan oleh profesi-profesi tertentu

-Menerapkan etika yang baik dan benar dalam menjalankan tugas ini

PELAKSANAAN KEGIATAN

Berikut ini adalah kegiatan yang kami lakukan di SDN Duri Kepa 06 PG.

Pada hari Senin, 26 Oktober 2015, kelompok kami mengunjungi SDN Duri Kepa 06 PG. Pukul 07.30, kami berkumpul di 7-Eleven di dekat Kampus Binus Anggrek. Kami menggunakan GrabCar. Setelah sampai di depan gerbang SD, kami baru mengetahui bahwa SDN Duri Kepa 05 dan 06 ada di satu tempat yang sama. Kami masuk ke sekolah dan menemui pihak tata usaha. Di dalam Ruang Tata Usaha, kami bertemu dengan Bu Aras Syungkawati selaku pihak tata usaha. Kami memperkenalkan diri masing-masing kepada Bu Aras. Setelah itu, kami menyerahkan surat pengantar yang kami bawa yaitu surat dari Pemprov DKI. Sutini, selaku ketua kelompok, menjelaskan maksud kedatangan kami ke SDN Duri Kepa 06 PG.

Kegiatan yang kami lakukan adalah :

KJP : Monitoring penerima KJP dan Validasi pendidikan

Seharusnya, kami juga melakukan verifikasi data 8355. Namun, berdasarkan keterangan dari TFI, ternyata tidak memiliki data 8355 untuk SDN Duri Kepa 06 PG sehingga kami tidak perlu melakukan verifikasi 8355 karena tidak ada data yang bisa digunakan sebagai dasar untuk pemverifikasian.

Setelah kami menjelaskan mengenai maksud kedatangan kami kepada pihak sekolah, Bu Aras dengan sikap ramah membantu kami dalam hal validasi pendidikan. Kami juga tak lupa memberitahu kepada Bu Aras yang juga merupakan operator sekolah untuk memasukkan data siswa-siswa SDN Duri Kepa 06 PG ke web dinas pendidikan di http://disdik.jakarta.go.id.

Saat berbincang-bincang dengan Bu Aras, kami baru mengetahui bahwa SDN Duri Kepa 05 dan 06 telah bergabung menjadi satu sekolah sejak Januari 2015. Sekarang, sekolah tersebut berubah nama menjadi SDN Duri Kepa 05 PG. Oleh karena itu, saat kami mendokumentasikan foto, tulisan yang terlihat adalah SDN Duri Kepa 05 PG. Kami melakukan pertanyaan KJP mengenai sekolah dengan Bu Aras.

Setelah pertemuan dengan Bu Aras, kami diantarkan ke Ruang Kepala Sekolah yaitu Bu Hj. Tahiyah, M.Pd. Kepala sekolah menyambut kami dengan baik dan segera mengumpulkan siswa-siswa penerima KJP sebanyak 30 orang.

Cb sd duri kepa 5 pg_9554

(Victoria, Sutini, Bu Tahiyah(kepala sekolah), Marisa, Vincen, Aldi di Ruang Kepala Sekolah)

Kemudian, kami diantar ke suatu ruang kelas yang kosong dan di sana, kami bertemu dengan siswa-siswa yang merupakan penerima KJP. Tetapi, ternyata pihak sekolah membawa 36 orang ke ruangan tersebut, padahal kami hanya meminta 30 orang. Akhirnya, kami memutuskan tetap melakukan wawancara terhadap ke-36 siswa tersebut. Kelompok kami terdiri dari 6 orang, maka masing-masing dari kami mewawancarai 6 siswa.

Cb sd duri kepa 5 pg_3835

(36 siswa penerima KJP yang akan diwawancarai)

Cb sd duri kepa 5 pg_8346

(Suasana saat pembagian siswa menjadi beberapa kelompok sebelum diwawancarai)

Selama wawancara, masing-masing dari kami bertanya tentang bagaimana mereka mendapat info mengenai KJP, apakah ada sosialisasi cara penggunaan KJP. Kami juga bertanya apa saja yang dibeli dari uang KJP tersebut serta kami bertanya tentang beberapa aset yang dimiliki oleh mereka.

Cb sd duri kepa 5 pg_8859

(Suasana ketika wawancara yang dilakukan oleh Marisa Salim)

Sekitar pukul 10.30, kami selesai mewawancarai siswa-siswa tersebut dan meminta para siswa kembali ke kelas masing-masing. Sebelum berpisah, kami dan siswa-siswa foto bersama.

Cb sd duri kepa 5 pg_6199

(Berfoto bersama setelah selesai mewawancarai para siswa, Sutini, Marisa, Vincen, Victoria)

Cb sd duri kepa 5 pg_6052

(Berfoto bersama setelah selesai mewawancarai para siswa, Aldi, Marisa, Vincen, Victoria)

Setelah itu, kami segera menuju Ruang Kepala Sekolah dan mengisi laporan evaluasi, meminta tanda tangan kepala sekolah serta cap sekolah serta mengucapkan terima kasih atas kesediaan sekolah menerima kami dari Binus University untuk melakukan pendataan dan validasi KJP.

dshflak

jhkdfs

(Form Evaluasi KJP SDN Duri Kepa 06 PG)

3. BAGIAN PENUTUP

HASIL KEGIATAN

VERIFIKASI KJP

Berdasarkan data yang kami dapatkan dari masing-masing siswa yang kami wawancarai, kesimpulannya adalah

-Pendaftaran KJP melalui wali kelas, kemudian orang tua ke Bank DKI untuk mengajukan KJP.

-Pihak sekolah tidak melakukan kunjungan ke setiap rumah calon penerima KJP, hanya ada beberapa anak yang menjawab bahwa pihak sekolah mendatangi rumah mereka.

-Dalam proses pembuatan KJP tidak ada pihak yang meminta bayaran.

-Siswa/i menerima kartu fisik KJP dan buku tabungan sekitar bulan September dan Oktober 2015 melalui pihak TU di sekolah.

-Siswa/i menyimpan struk dari pembelanjaan yang menggunakan KJP namun tidak ada pelaporan ke pihak sekolah.

-Siswa/i yang menerima KJP pada umumnya memang memiliki ekonomi yang kurang namun di antara mereka juga ada yang dapat dinilai hidup berkecukupan karena ada yang memiliki mobil.

-Siswa-siswi yang kami wawancarai rata-rata menggunakan KJP untuk membeli keperluan sekolah seperti membeli alat tulis, buku, seragam, tas dan sepatu sekolah.

fggggdfg

gfhgfhgf

hfghgh

(Form KJP untuk Pihak Sekolah)

ghh

hhg

hgfhfy

(Daftar nama 78 siswa penerima kartu fisik KJP)

aaa

a1

a2

a3

fgf

fd

(Foto data-data KJP siswa)

KESIMPULAN

Setelah mewawancarai sample 36 anak penerima KJP di SDN Duri Kepa 06 PG, kami mendapat pelajaran mengenai pelaksanaan KJP yang ada di SDN Duri Kepa 06 PG. Pihak sekolah telah membantu sebisa mungkin untuk pemberian KJP kepada siswa-siswa yang membutuhkan yang artinya pihak sekolah telah melaksanakan profesi mereka secara baik dengan melakukan sesuai prosedur KJP yang ada. Mungkin memang terdapat beberapa kunjungan yang tidak dapat dilakukan ke rumah calon penerima KJP dikarenakan keterbatasan tenaga guru dan waktu, namun pihak sekolah telah berusaha sebaik mungkin untuk pelaksanaan KJP. Memang sudah seharusnya, para guru dan pihak sekolah menjalankan kewajiban mereka untuk memberikan yang terbaik kepada para siswa yaitu melalui KJP yang dapat membantu para siswa. Hal ini sesuai dengan perilaku etis yang dilakukan sesuai profesi.

NEXT TO DO

Guru-guru di SDN Duri Kepa 06 PG harus melakukan pendataan calon siswa penerima KJP dengan lebih teliti supaya semua siswa yang seharusnya berhak mendapatkan KJP bisa mendapatkan haknya. Dengan begitu, maka para guru-guru yang merupakan pihak sekolah telah melaksanakan tugas dengan baik sesuai profesi serta melakukan hal yang etis.

Rangkuman Keseluruhan Kegiatan CB : Interpersonal Development Go Green Recycling

June4

Nama : Sutini Susandy

NIM : 1701313800

Isi Laporan : Rangkuman Keseluruhan Kegiatan CB : Interpersonal Development Go Green Recycling

Saya merasa senang bisa berbagi sesuatu untuk para murid SD. Saya merasakan hidup saya bermakna dengan berbagi ilmu yang saya miliki untuk para murid. Saya dapat pengalaman tak terlupakan ketika melihat antusias para murid SD mengikuti kegiatan Go Green Recycling tersebut. Saya belajar bersabar menghadapi tingkah laku para murid SD, saya berusaha berkomunikasi dengan cara yang mudah dipahami oleh anak SD. Dalam hubungannya dengan mata kuliah CB : Interpersonal Development, saya mengaplikasikan komunikasi yang baik dengan orang lain, saya belajar menerapkan persuasi untuk mempengaruhi para murid SD untuk melakukan recycling, saya belajar tentang kerjasama dalam sebuah tim bersama teman-teman saya. Saya baru menyadari bahwa ternyata bercerita dan berbagi bersama para murid SD dan berinteraksi serta berfoto bersama para murid adalah hal yang menyenangkan karena saya sebagai manusia hidup bersama orang lain, karena orang adalah sesama dan saya membutuhkan orang lain dan orang lain juga membutuhkan saya. Saya menjadi lebih berkembang karena hidup bersama orang lain, bersama teman-teman saya, bersama para murid SD tersebut, bersama semua orang.

Kegiatan yang saya dan teman teman saya lakukan merupakan kegiatan yang memiliki efek positif, baik bagi kami maupun orang yang berhubungan dengan kami. Dengan kunjungan tersebut kita menjadi mengerti tentang apa yang harus kami lakukan kepada anak-anak, mana hal yang baik dan tidak untuk dilakukan dan yang paling utama yaitu bagaimana pengaruh dari kegiatan yang kami lakukan bagi anak-anak SDN supaya mengikuti kelakuan positif kami mengenai sampah, lebih spesifiknya untuk meminimalisir pembuangan sampah dan mengurangi penimbunan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Seperti kita tahu bahwa sampah di sekitar kita sangat banyak dan kebersihan lingkungan hampir disetiap bagian daerah kotor, sehingga kita menguatkan niat untuk berpartisipasi dalam mengelola sampah dengan cara membuat kerajinan (daur ulang) khususnya bagi anak-anak generasi muda karena dengan memulai dari usia muda, mereka dapat menerapkannya dengan mudah karena personality mereka yang masih dalam tahap pembentukan.

Hal pertama yang harus diterapkan yaitu membuang sampah pada tempatnya, kemudian, kita dapat memilah sampah-sampah yang nantinya kita dapat daur ulang sebagai kerajinan tangan. Dengan bahan tertentu tersebut, kita dapat jadikan kerajinan yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengajarkan kerajinan tersebut, kami membantu anak-anak untuk mengembangkan kreativitas mereka masing-masing untuk mengolah dan menghias karya mereka masing-masing sesuai selera dan pikiran masing-masing siswa.
Kegiatan yang kami lakukan ini memberikan saya secara pribadi mengenai pengalaman dan pelajaran mengenai cara berkomunikasi dengan anak-anak, cara bekerjasama dalam sebuah tim, mendengarkan pendapat orang lain, memahami orang lain, bersabar dengan perilaku orang lain serta mempengaruhi orang lain (persuasi) untuk menjadi lebih tertarik melakukan kegiatan daur ulang.

LOGO TFI HIGH RESS

Kegiatan Kesan Pesan Bersama Siswa SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi

May10

Nama : Sutini Susandy

NIM : 1701313800

Isi Laporan : Kegiatan Kesan Pesan Bersama Siswa SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi

Selasa, 14 April 2015

Hari ini adalah hari terakhir kunjungan saya beserta keenam teman saya untuk melakukan kegiatan Go Green Recycling. Pukul 11.15, saya dan teman-teman saya memasuki kelas V, kami menyapa para siswa seperti sebelum-sebelumnya.

Seperti yang telah dijanjikan di minggu sebelumnya, saya dan teman-teman saya akan memberikan hadiah kepada siswa-siswa yang bisa membuat hasil prakarya terbaik. Pertama-tama, kami mengumpulkan pigura-pigura foto yang telah selesai dibuat dan dihias. Kemudian, saya meminta para siswa untuk mengeluarkan selembar kertas dan menuliskan kesan pesan mereka setelah 3 kali berjumpa dan diajarkan oleh kakak-kakak mahasiswa Binus. Para siswa awalnya bingung, tidak tahu mau menulis apa di kertas mereka. Saya dan Novi mengatakan kepada para siswa untuk menuliskan apa saja yang mereka tahu, mereka sukai dan tidak suka terhadap saya dan teman-teman saya serta pembahasan materi dan kegiatan-kegiatan yang telah kami laksanakan.

3c6c662d911e8450f37f2e8b2081e6d13f32de3

3c8689f0f90f4f9f306cba41058b65bd5a55fd6

6fc8bae2af5bd7e7c769eef2580241460b3dd84

Saat para siswa sibuk menulis kesan pesan tersebut, kami menilai pigura yang mereka kumpulkan. Setelah itu, kami menentukan siapa yang membuat pigura dengan hasil yang terbaik. Setelah memberikan waktu sekitar setengah jam kepada para siswa untuk menuliskan kesan pesan mereka mengenai kegiatan selama bersama kakak-kakak Binus, kami mengumpulkan kertas-kertas para siswa. Kemudian, Novi, teman saya, segera meminta para siswa untuk diam memperhatikan apa yang akan ia katakan. Novi mulai mengumumkan siapa yang akan mendapatkan hadiah karena pigura yang telah dibuat di minggu sebelumnya.

Foto-foto pigura hasil karya para siswa dan foto bersama siswa-siswa yang mendapat hadiah

00e55c5991adc9d160d5336fcfca4a959263502

3c0ef21378e283c585105134008d6885cda9d94

17c298b2a6be02f57d65b22b29e7691917cedc3

52a6bd6b925de40473d3be5a5798f06bfd8755f

60d892c1077e704a1f9703582fbd94d800d9fcd

78cb89809cc977f20d6c23ab92d0005a92e0e19

849c4b6c6f80f018a1fd2cda117ee9f551aab45

bcdab6971cbcb475c7adef4f192a058ff5f8600

5266f17cbb3fd51fb65943b03cc168ba7bea3ae

8053caabd3e8fa4dc3303c7f1b911a3e32ca354

e838cfadb0060efb489574a3044a6c9252b6b7d

Setelah pembagian hadiah, para siswa mulai ribut dan bermain-main di dalam kelas. Novi kembali meminta mereka untuk diam. Lalu, setelah pembagian hadiah serta berfoto bersama para siswa yang mendapat hadiah, Novi meminta para siswa yang mau maju sukarela ke depan kelas menceritakan kesan pesan yang ia rasakan dan alami selama sudah tiga kali kunjungan dari kakak-kakak Binus. Siswa-siswa kelas V SD tersebut semuanya malu untuk maju ke depan bercerita. Oleh karena itu, saya dan teman-teman saya lain akhirnya langsung menunjuk beberapa siswa untuk bercerita. Karena para siswa sangat takut untuk bercerita sendiri di depan kelas, maka kami memperbolehkan mereka untuk bercerita berdua dengan teman mereka.

Foto-foto ketika saya meminta kedua siswa tersebut untuk bercerita tentang kesan pesan mereka

42fe89f084d5a19649731ca58b664e48b9326f9

68d2cd10cafd6e5b51ba016fb29250ec121dc06

d47f538c80be6a3ed494323dd46d1ce764982f1

Mereka maju dan menceritakan bahwa mereka senang dengan kedatangan dari kakak-kakak Binus yang cantik-cantik, kemudian baik dan sabar menghadapi mereka yang kadang suka ribut di kelas dan tidak memperhatikan, mereka juga mengatakan bahwa mereka bisa menambah pengetahuan baru tentang recycle, apa itu recycle, manfaat recycle, penyakit karena tidak mengelola limbah dengan baik, bisa berkreativitas dengan menggambar, mewarnai, prakarya. Mereka berharap kakak-kakak dari Binus bisa datang lagi ke kelas mereka untuk melakukan kegiatan seperti ini lagi.

 Berikut ini adalah kesan pesan yang mereka tulis di kertas:

Cindy

Saya  senang sekali karena kakak-kakaknya  pada baik sama aku dan semuanya. Aku seenang sekali sama kakak Binus pokoknya seruu sama kakak Binus.

Aku diajarin sama Kakak “Gina” dan Kak Ana, pokoknya seruu banget terus kakak-kakak nya cantik-cantik banget.

 Muhammad Ferdiansyah

-Saya jadi mengetahui tentang proses daur ulang

-Mengetahui manfaat Go Green Recycling

-Perasaan saya senang

-lebih mengerti tentang proses daur ulang dan dapat diolah

-Saya menjadi lebih banyak belajar tentang daur ulang dan mengerti penggunaan bahan-bahan daur ulang

 Thasya

Saya senang diajarkan oleh kakak-kakak Binus, baik dan tidak marah-marah, kakaknya mengajar dengan sabar.

Dengan kakak binus mengajar kita, kita bisa menambah ilmu contohnya:

-menggambar

-membuat bingkai

-mengajarkan tentang Go Green

 Pokoknya banyak deh ilmu yang kakak berikan kepada aku dan teman-teman semua. Jangan bosan ya mengajar kita kak.

 Terima kasih untuk kakak:

-Kak Arum

-Kak Bella

-Kak Gina

-Kak Novi

-Kak Sutini

-Kak Anti

-Kak Ana

 Makasih ya ka udah mengajar kita semua dengan sabar dan penuh semangat.

Thank You kakak-kakak Binus

Ini adalah kertas-kertas berisi kesan pesan dari para siswa untuk kami dan juga berisi tentang kesan pesan mengenai kegiatan Go Green Recycling

fdad781008588c497f1ff96cf253d42212ba0f5

Lalu, ternyata ada tiga orang siswa laki-laki yang ingin mempersembahkan lagu untuk kami. Mereka maju dan mengatakan ingin bernyanyi. Kami mempersilakan mereka untuk bernyanyi. Mereka menyanyikan lagu Naik-naik ke Puncak Gunung, Cicak-Cicak di Dinding, Potong Bebek Angsa. Setelah itu, kami berfoto bersama para siswa sebelum berpisah.

Foto bersama para siswa kelas V SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi

96aa57ae9a090a49055a77b59cdbf9ec2b2f674

98dba1bb0fa031edb28efeff29f786337c8a956

Kami secara bersama-sama mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang sudah berpartisipasi mengikuti kegiatan-kegiatan yang kami adakan mulai dari presentasi, lomba menggambar dan mewarnai, prakarya pigura foto hingga hari ini tentang menceritakan kesan pesan para siswa. Kami meminta maaf kepada para siswa jika ada kekurangan atau kesalahan. Setelah itu kami saling bersalaman dan beberapa siswa meminta kontak saya dan teman-teman saya. Saya memberikan kontak pin BBM ke mereka. Setelah selesai bersalaman dengan para siswa, kami pamit dan mengucapkan sampai jumpa kepada para siswa. Setelah itu, kami pergi ke kantor guru menemui Bu Yuni, wali kelas V. Kami mengatakan kepada Bu Yuni bahwa kegiatan yang kami lakukan di kelas Bu Yuni telah selesai karena hari ini adalah pertemuan terakhir. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bu Yuni karena telah memberikan waktu dan tempat untuk kami melaksanakan kegiatan Go Green Recycling ini. Kami meminta maaf karena telah merepotkan Bu Yuni selama empat kali pertemuan tersebut. Saya dan teman-teman saya memberikan kenang-kenangan untuk SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi berupa kipas angin. Kami berharap kipas angin tersebut berguna untuk sekolah tersebut karena menggunakan kipas angin berbeda dengan menggunakan AC yang bisa menyebabkan lebih banyak terjadi pelubangan ozon, tidak Go Green, maka dengan kipas angin yang kami berikan, kami secara tidak langsung menerapkan kegiatan Go Green dalam kehidupan sehari-hari.

Penyerahan kenang-kenangan untuk SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi

ff73a3a73cc5af92f0ba1d39cc7fa683dd0e7a4

e4582731a88143679518c948d09e0f604fd4a78

Setelah selesai memberikan kenang-kenangan untuk sekolah, kami pamit untuk pulang.

Setelah empat kali melakukan kunjungan ke SD mengenai kegiatan Go Green Recycling, saya merasakan banyak pelajaran yang bisa dapatkan dari kegiatan CB: Interpersonal Development ini. Saya bisa belajar tentang cara berkomunikasi dengan kepala sekolah, wali kelas, siswa-siswa SD, bekerjasama dalam kelompok saya bersama-sama teman-teman saya untuk melangsungkan kegiatan ini. Walaupun kami mengalami beberapa kendala dalam kegiatan Go Green Recycling ini, saya dan teman-teman saya akhirnya bisa mengatasi kendala dalam kelompok kami. Ketika terjadi sedikit kesalahpahaman, kami berusaha untuk membicarakannya sebaik mungkin, tidak bertengkar. Saya belajar banyak di dalam kelompok ini, terlebih saya sebagai ketua kelompok. Saya berusaha sebisa mungkin untuk mengingatkan kelompok saya untuk membawa semua perlengkapan-perlengkapan saat akan pergi ke SD, membuat rundown acara agar tidak kacau dan menghabiskan waktu. Walaupun ada teman saya yang merasa malas-malasan saat awal survei ke sekolah mana yang akan didatangi, tapi pada akhirnya, semua teman-teman saya sangat enak untuk diajak bekerjasama dan kami selalu hadir tepat waktu ke SD. Menurut saya, rangkaian acara yang kami adakan telah sukses, berhasil dengan baik berkat kerjasama teman-teman saya, para siswa yang kooperatif, guru-guru di sekolah tersebut dan pihak-pihak yang berkaitan lainnya.

Saya juga lebih banyak belajar tentang hal-hal baru mengenai Recycling karena saya dan teman-teman saya harus mencari bahan untuk di presentasikan di depan siswa-siswa SD mengenai Go Green Recycling. Saya merasakan perasaan senang, puas dan lega setelah menyelesaikan kegiatan Go Green Recycling ini karena saya bisa berbagi kepada sesama, berbagi ilmu untuk para siswa dan saya bersyukur bahwa siswa-siswa kelas V tersebut memahami apa yang saya sampaikan dan ajarkan kepada mereka dalam empat kali pertemuan tersebut karena saat acara hari ini, kesan dan pesan bersama siswa adalah untuk mereview apa yang telah dipelajari dan didapatkan dari minggu-minggu sebelumnya.

Dalam melakukan kegiatan Go Green Recycling ini, yang perlu diperhatikan paling utama adalah komunikasi yang baik sehingga semua pihak bisa mengerti, memahami dan merespon sesuai keinginan kita yang sebenarnya.

Saya sebenarnya adalah orang yang tidak terlalu baik dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain karena saya pendiam, agak malu saat diminta untuk berbicara dengan orang yang tidak saya kenal. Tetapi karena tuntutan tugas CB:Interpersonal Development ini, saya mau tidak mau harus belajar berbicara dengan pihak-pihak seperti pihak sekolah, seperti mengkomunikasikan masalah yang sedang dihadapi kelompok. Saya benar-benar merasa banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan karena tugas ini. Yang terakhir, saya juga mendapatkan ilmu baru yaitu menulis di blog untuk menyampaikan hasil dari kegiatan CB : Interpersonal Development Go Green Recycling karena TFI meminta kami untuk mengepost hasil kegiatan kami di blog. Oleh karena itu, saya mendapatkan tambahan ilmu untuk membuat blog dan mengisi blog tersebut.

LOGO TFI HIGH RESS

Kegiatan Kerajinan Tangan Daur Ulang Barang Bekas

May10

Nama : Sutini Susandy

NIM : 1701313800

Isi Laporan : Kegiatan Kerajinan Tangan Daur Ulang Barang Bekas

Selasa, 7 April 2015

Pukul 11.00 sehabis kuliah, saya dan teman-teman saya langsung menuju ke SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi membawa beberapa potong kardus bekas dan majalah-majalah bekas. Hari ini kami akan melakukan kegiatan prakarya bersama siswa-siswa SD kelas V. Pukul 11.15, sesampainya di kelas, kami menyapa para siswa terlebih dahulu, kemudian kami mulai mengumumkan siapa saja yang mendapat hadiah untuk pemenang kegiatan menggambar dan mewarnai yang telah dilaksanakan minggu lalu. Saya menyebutkan satu per satu nama pemenang, ada 3 orang pemenang dan kami memberikan hadiah kepada mereka.

31c4f032b3bb6f69d7d99cd2387de01b59f84b8

2f7230d8a54b156a5ab1d524edf77c2d12d22d5

e987f7c580deb150271d540ac41bac5d9be3dc7

6420487dcabc70e1e4f74d458decbe32d771519

6fa977a26c44db489e707e996513f463b0870fc

529ffd747f6a2c468bf87214d03226ce42fa8da

Setelah selesai acara pembagian hadiah dan berfoto bersama pemenang, kami memulai kegiatan prakarya dengan meminta para siswa mengeluarkan semua barang-barang yang telah dibawa. Namun, seperti yang telah kami perkirakan, ada beberapa siswa yang tidak membawa kardus bekas. Kami sudah menyediakan kardus bekas untuk siswa-siswa yang tidak membawa. Teman saya segera memberikan kardus tersebut kepada siswa yang tidak membawa.

Hari ini prakarya / kerajinan tangan yang akan dibuat adalah pigura foto dari kardus.

Saya memberikan instruksi kepada para siswa untuk membuat gambar persegi panjang dengan ukuran 19 x 14 cm  sebanyak dua buah di atas kardus tersebut, kemudian mengguntingnya. Setelah itu, saya juga memberikan pengarahan untuk membuat penyangga untuk pigura foto. Teman-teman saya yang lain membantu para siswa untuk menggunting kardus mereka ketika kardus mereka sangat keras atau sulit untuk di gunting. Setelah mereka selesai membuat kerangka pigura fotonya, saya mulai mengajarkan para siswa beberapa cara untuk menghias pigura foto. Kemudian, selanjutnya saya membantu beberapa siswa yang sedang kebingungan untuk menghias pigura dan juga beberapa siswa yang masih belum selesai menggunting kardus. Tujuan dilakukannya kegiatan prakarya ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa barang-barang bekas bisa dimanfaatkan kembali dan bahkan bisa menjadi barang yang layak untuk dijual. Ini adalah salah satu cara untuk mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai secara sederhana dan bisa melatih kreativitas para siswa.

Foto-foto kegiatan Kerajinan Tangan Pigura Foto

0f028c167693bd8f7ac600fc7618bc2f8f9985f

f1a1bfece00aed2e6b5bec02ba59342fcd11003

f89475fcbd5c93df029cdc9dd1d9c4eb0e67dec

e506e13b4143ab43673d593f460314978b8c559

dbaccf9576226c8a80515547e15125c3f8cec3e

d8530a2ddadb66f34305ef059450972c9d19c33

2be52a05957c2b8142c75b8d90bad5f700d3315

42ac56d412bd81f6c6b12c3e121fb9f31f84a3b

9b77340b14a2f20f5e37d204b5034372a9e8366

Saat jarum jam menunjukkan waktu 12.30, kami segera meminta para siswa untuk membawa pulang pekerjaan mereka yang masih belum selesai. Saya mengatakan kepada para siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya, saya beserta teman-teman akan mengecek hasil prakarya dan akan memberikan hadiah kepada siswa-siswa dengan hasil karya yang terbaik. Oleh karena itu, para siswa diminta untuk membawa kembali hasil prakarya mereka di pertemuan selanjutnya, hari Selasa di minggu selanjutnya.

Saat merapikan kelas sebelum pulang

44107c6e002d554313dfab53a71adf02ad05056

Setelah selesai membereskan kelas, saya dan teman-teman saya pun berpamitan dengan para siswa serta Bu Yuni yang berada di kantor guru.

LOGO TFI HIGH RESS

Kegiatan Lomba Menggambar dan Mewarnai bertema Go Green Recycling

May10

Nama : Sutini Susandy

NIM : 1701313800

Isi Laporan : Kegiatan Lomba Menggambar dan Mewarnai bertema Go Green Recycling

Kamis, 2 April 2015

Hari ini saya dan teman-teman saya kembali mengunjungi SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi. Ini adalah kunjungan kedua ke sekolah tersebut. Kegiatan yang akan kami lakukan bersama siswa-siswa kelas V adalah kegiatan menggambar dan mewarnai bertema Go Green Recycling. Minggu sebelumnya, kami sudah memberitahu para siswa untuk membawa perlengkapan menggambar dan mewarnai. Hari ini sekitar pukul 09.00, kami mendatangi sekolah tersebut, bertemu dengan Bu Yuni, wali kelas V. Bu Yuni ternyata memiliki jadwal pelajaran Seni Budaya mengenai menggambar dan mewarnai juga. Kebetulan sekali dalam rangkaian kegiatan yang kami lakukan juga ada kegiatan menggambar dan mewarnai, maka bisa sesuai dengan mata pelajaran para siswa. Setelah bertemu dengan Bu Yuni, kami dipersilakan oleh beliau untuk masuk ke dalam kelas dan memulai kegiatan kunjungan kami. Kami menyapa para siswa kelas V dan meminta mereka untuk mengeluarkan perlengkapan untuk menggambar dan mewarnai mereka. Kemudian, kami mengatakan bahwa kegiatan hari ini adalah menggambar dan mewarnai dengan tema yang berhubungan dengan Go Green Recycling, terutama yang berhubungan dengan Recycling. Para siswa pun mulai berpikir di depan masing-masing kertas gambar mereka untuk mulai menggambar. Keadaan kelas tertib, para siswa kooperatif dan mulai menggambar.

Ini foto-foto ketika para siswa menggambar dan mewarnai 

98bdf6b7a908e9c4051690486908fc5148ff760 88441f4bdce7aa1f9ad82cdc257f3aa1bac6644 a86d5ee38d3d32418538f49db2b0bf551eff97c d53e6044983ddf507d05f62b995a5e993581698

c1481175a94a663754586152920523619736e40

Selama di kelas, kami membantu para siswa mencari ide untuk menggambar dan memberikan saran mengenai warna apa yang cocok untuk gambar mereka. Tujuan kami melakukan kegiatan lomba menggambar dan mewarnai ini adalah untuk menumbuhkan kreativitas / ide para siswa untuk peduli terhadap recycling. Dengan ide yang mereka tuangkan dalam gambar, itu artinya para siswa mulai memiliki gambaran bagaimana recycling di lakukan di lingkungan sekitar, para siswa juga menggambar berdasarkan pengetahuan yang mereka tahu tentang recycling. Diharapkan mereka selain mengetahui pentingnya recycling, mereka juga menerapkan recycling sederhana dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Ketika waktu 2 jam sudah berlalu, kami memberitahu para siswa bahwa kegiatan menggambar dan mewarnai telah selesai dan hasil karya mereka kami kumpulkan. Kami memberitahu bahwa akan ada hadiah bagi mereka yang bisa menggambar dan mewarnai dengan bagus. Hadiah akan kami berikan saat kunjungan di minggu selanjutnya. Hasil karya berupa gambar-gambar dari para siswa tersebut kami berikan ke wali kelas terlebih dahulu untuk dinilai karena itu termasuk nilai tugas. Selanjutnya, kami juga menilai dan menentukan siapa yang akan mendapatkan hadiah minggu depan. Saya dan teman-teman saya juga memberitahukan kepada para siswa untuk pertemuan selanjutnya membawa beberapa barang karena akan membuat prakarya. Barang-barang yang perlu dibawa yaitu kardus bekas, gunting, lem, majalah / koran bekas berwarna dan penggaris.

Ini foto ketika para siswa mencatat barang-barang yang perlu dibawa untuk pertemuan selanjutnya

ce23ffdeeb7c82d7cf1cf17b9fcfad13a7f4127

Setelah itu, kelas tersebut selesai. Pukul 11.00 , kami berpamitan kepada para siswa dan juga wali kelas V, Bu Yuni.

LOGO TFI HIGH RESS

Sosialisasi Go Green Recycling

May8

Nama : Sutini Susandy

NIM : 1701313800

Isi Laporan : Sosialisasi Go Green Recycling

Selasa, 31 Maret 2015

Saya dan teman-teman saya setelah selesai kuliah segera menuju SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi. Hari ini merupakan hari pertama kunjungan ke SDN tersebut.  Kami sampai di sekolah pukul 11.10. Saya mendatangi kantor guru untuk bertemu dengan wali kelas V, Bu Yuni. Sesampainya di kantor guru, Bu Yuni menyambut saya dan teman-teman saya dan mengatakan kepada saya dan teman-teman untuk langsung ke kelas V. Saat saya masuk ke ruang kelas, seluruh siswa kelas V duduk dengan rapi dan Bu Yuni memperkenalkan kami di depan para siswa.

2a0ab6f9256e0a82131986fab61bdec0fd2c789

Setelah itu, kami memperkenalkan diri satu per satu di depan siswa. Pukul 11.15, kami mulai mempresentasikan materi tentang Go Green Recycling. Saya membahas sekilas tentang Go Green (penghijauan) yang di dalamnya termasuk program yaitu recycle serta sekilas konsep 4R yaitu Reduce, Reuse, Recycle dan Replace. Kemudian, Novi  menjelaskan satu per satu mengenai konsep 4R tersebut. Yusliana membahas recycle (daur ulang) dan contoh-contoh barang yang bisa di recycle. Bella menjelaskan bahaya barang-barang jika tidak di recycle. Arum menjelaskan berbagai penyakit yang muncul karena tidak melakukan recycle. Gina membahas manfaat melakukan recycle. Cyntantya menjelaskan proses daur ulang sederhana.

Berikut ini adalah foto-foto ketika saya dan teman-teman saya mempresentasikan Go Green Recycling di hadapan para siswa kelas V

85c27f7475ec1ed4c3fdd76acf5b95a4a9122ec

801bbd2b7b8adc95e9fdd5ccd65cff8a8ef5f02

06d4bb4f2c7f21376d04871a9582e818b359b4c

0453b338e50d9eb7855a7b691c12f75adcedd4b

6b1b210c4e76408dca3c1f259ae6edbc04f8670

09cacf991f9e33e3fc4d0ded9ca81e144c7bf6c

d10175df7b96c2d77330aad66599523deff0be5

Setelah selesai membawakan materi di hadapan para siswa, kami memberikan kesempatan kepada para siswa kelas V tersebut untuk bertanya. Ternyata, banyak siswa yang ingin mengajukan pertanyaan. Kami pun menjawab pertanyaan mereka yang secara umum menanyakan arti dari nama-nama penyakit yang kami sebutkan saat presentasi. Kami berusaha menjawab pertanyaan siswa-siswa yang bertanya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka. Setelah sesi pertanyaan dari para siswa selesai. Selanjutnya, saya dan teman-teman saya menampilkan video tentang recycle. Untungnya, di sekolah tersebut ada fasilitas proyektor sehingga kami bisa menampilkan video tersebut.

Ini adalah link video recycle yang kami tampilkan : https://www.youtube.com/watch?v=heskCH-YADQ&list=LLaCNU76kI8K3LxNb8Bk-P5w&index=4

Dari video yang kami tampilkan, kami mengajukan pertanyaan mengenai apa barang-barang yang bisa didaur ulang menurut video tersebut. Bagi yang bisa menjawab pertanyaan, maka akan mendapatkan hadiah berupa pulpen. Pertanyaan-pertanyaan lain yang kami tanyakan kepada siswa sehubungan dengan recycle adalah contoh hasil dari proses recycle, manfaat daur ulang, apa itu recycle dan contoh penyakit-penyakit yang timbul karena limbah tidak di daur ulang.

Berikut ini adalah foto-foto ketika beberapa siswa maju ke depan kelas menjawab pertanyaan yang kami ajukan

4c1ef8965d1144bd051b4a0ab593a5e2b3f0719    9b78d6bbd74e53616e58157de459cf6d44e8796  74b27c49333b1560b7dfea6ecccd1bd21539ddc    30ad6ddf6a32dd43dfb826b307e3e18324d177a

Para siswa dengan semangat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kami karena bisa mendapatkan hadiah. Kemudian, kami memberikan hadiah kepada siswa-siswa yang berhasil menjawab dengan benar dan berfoto bersama mereka.

Setelah selesai, kami memberitahukan para siswa barang2 keperluan untuk kunjungan kedua sehubungan dengan Kegiatan Menggambar dan Mewarnai Bertema Go Green Recycling. Kemudian kami membubarkan kelas jam 12.30 dan pamit ke Bu Yuni, wali kelas V tersebut.

Menurut saya, pengalaman membawakan presentasi di depan para siswa kelas V sedikit membuat diri saya gugup karena saya takut apa yang saya katakan di depan siswa-siswa tersebut tidak dapat dimengerti oleh mereka. Untungnya mereka bisa memahami presentasi tersebut dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan.

LOGO TFI HIGH RESS

Survei Kegiatan CB:Interpersonal Development Go Green Recycling

May6

Nama : Sutini Susandy

NIM : 1701313800

Isi Laporan : Survei Kegiatan CB:Interpersonal Development  Go Green Recycling

Kamis, 26 Februari 2015

Nama saya Sutini Susandy. Saya adalah mahasiswa semester 4 jurusan Akuntansi di salah satu universitas swasta di Kota Jakarta yaitu Binus University. Selama perkuliahan, saya mendapatkan mata kuliah CB (Character Building). Ini adalah mata kuliah yang wajib diikuti setiap mahasiswa di Binus berkaitan dengan pengembangan karakter. Pada semester 4 ini, saya mendapatkan mata kuliah CB:Interpersonal Development yaitu mengenai keterampilan memahami siapa itu orang lain, bagaimana membangun jaringan sosial, memahami nilai-nilai dan norma-norma sosial, keberagaman, mengembangkan sebuah komunikasi yang baik dan efektif serta belajar tentang kepemimpinan. Saya dan teman-teman saya mendapatkan tugas akhir semester untuk melakukan kegiatan sosial yang berkaitan juga dengan CB: Interpersonal Development. Dosen saya, Nikodemus Thomas Martoredjo,S.S.,M.M meminta kami untuk melakukan kegiatan sosial apapun yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Pertama-tama, kami membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan ini. Kelompok kami terdiri dari 7 orang yaitu saya,Sutini, kemudian ada Yusliana, Gina Pinca Zilla Idonea, Arum Dinartiningrum, Bella Aprilia Setiyaning, Cyntantya Parahyta dan Novi Ratnasari. Kami semua sama-sama berasal dari jurusan Akuntansi dan sekelas di mata kuliah yang lainnya. Karena kami sekelas, hal ini lebih mempermudah untuk berkumpul dan mendiskusikan tugas kegiatan sosial ini. Setelah kelompok terbentuk, kami segera menentukan ide kegiatan sosial apa yang akan kami lakukan. Awalnya, kami memilih ide melakukan kegiatan sosial berupa sosialisasi ke Sekolah Dasar tentang Membuang Sampah pada Tempatnya. Maka, kami segera menyusun dan membuat proposal untuk diajukan ke Sekolah Dasar.

Kamis, 5 Maret 2015

Saya menanyakan dosen mengenai proposal kegiatan Membuang Sampah pada Tempatnya dan dosen saya menyetujuinya. Kemudian, saya dan teman-teman saya pergi ke kantor TFI di Kampus Anggrek untuk mengkonfirmasi kegiatan CB yang akan kami lakukan dengan membawa proposal tersebut. Namun, ternyata pihak TFI mengatakan tidak bisa menerima kegiatan CB tentang Membuang Sampah pada Tempatnya karena kegiatan tersebut sama seperti kegiatan sosial untuk mahasiswa semester 2. Kami terpaksa harus mengganti proposal kami. Kami kebingungan mau membuat kegiatan sosial apa lagi. Sampai akhirnya, kami mendapatkan ide untuk melakukan kegiatan sosial mengenai Go Green Recycling, mengenai daur ulang untuk penghijauan. Kami segera membuat proposal baru.

Kamis, 19 Maret 2015

Saya dan teman-teman kelompok saya bertanya kepada dosen kami mengenai perubahan proposal tersebut. Untungnya, dosen kami menyetujui perubahan proposal dan menyuruh kami untuk segera memberikan proposal tersebut ke Sekolah Dasar yang kami pilih dan segera melaksanakan kegiatan sosial. Kami membawa proposal Go Green Recycling ke SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi yang beralamat di Jln. Salam III RT 04/06 Kel. Sukabumi Utara Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kami bertemu dengan Kepala Sekolahnya, Pak Mas’ud. Pak Mas’ud dengan ramah menyambut saya dan teman-teman saya. Saya dan teman-teman saya menjelaskan maksud kedatangan kami untuk melakukan kegiatan Go Green Recycling tersebut. Pak Mas’ud menyetujui kegiatan tersebut. Beliau menyarankan kami untuk melakukan kegiatan tersebut bagi murid-murid kelas V. Berhubung kami masi belum tahu tentang jadwal yang ada di sekolah tersebut, kami bertanya kepada kepala sekolah tentang jadwal mereka. Kemudian, kami pamit dan berjanji akan datang lagi minggu depan membawa jadwal fix kunjungan kami beserta surat pengantar dari Binus University.

Ini adalah surat pengantar ke SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi

surt pngntr

Kamis, 26 Maret 2015

Saya dan teman-teman sekelompok saya sudah mendapat surat pengantar dan segera meminta tanda tangan dari dosen. Setelah itu, saya dan teman-teman saya mengkonfirmasi ke TFI lagi mengenai kegiatan Go Green Recycling apakah diperbolehkan oleh TFI atau tidak dan TFI mengatakan jalankan saja program yang sudah dibuat, nanti TFI baru akan melihat hasilnya. Maka, saya pun membawa surat pengantar ke SDN Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi. Setelah bertemu dengan Pak Mas’ud, kepala sekolah tersebut menerima surat pengantar dan mendengarkan saya tentang jadwal-jadwal berkunjung ke sekolah tersebut. Kunjungan pertama kami akan diadakan tanggal 31 Maret 2015. Kegiatan yang akan kami lakukan pertama kali adalah Kegiatan Sosialisasi Go Green Recycling berupa presentasi dan tanya jawab. Saya juga bertemu dengan wali kelas V yaitu Bu Sri Yuniati. Saya menjelaskan keseluruhan dari rangkaian kegiatan yang akan kami adakan di kelas V tersebut. Bu Yuni dengan senang hati menerima saya dan teman-teman saya untuk melakukan kegiatan tersebut di kelasnya.

Jumat, 27 Maret 2015

Saya dan teman-teman saya berencana untuk mencari dana untuk membeli cinderamata bagi sekolah setelah kegiatan selesai di sekolah tersebut. Kami akhirnya memutuskan untuk menjual risol.Kami memesan risol di tempat penjualan kue-kue dan risol.

Sabtu, 28 Maret 2015

Kami mengambil pesanan risol yang telah kami pesan sehari sebelumnya. Kami membeli risol sebanyak 70 buah kemudian menjualnya kembali ke teman-teman lain dengan harga Rp 5.000,- per risol. Akhirnya, kami selesai menjual risol dan mendapat keuntungan yang nantinya akan kami gunakan untuk membeli cinderamata/kenang-kenangan bagi Sekolah Dasar tersebut.

Ini foto-foto ketika saya dan teman-teman saya sedang berjualan risol

1427534081312     1427534094228

1427534086447    1427534077087

1427534071573

 

Rangkaian kegiatan CB:Interpersonal Development yang akan kami lakukan terdiri dari 4 kali kunjungan ke Sekolah Dasar Sukabumi Utara 05 & 06 Pagi yaitu:

-31 Maret 2015 : Sosialisasi Go Green Recycling berupa presentasi, tanya jawab dan mendapat hadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar

-2 April 2015 : Kegiatan Lomba Melukis/Menggambar bertema Go Green Recycling

-7 April 2015 : Kegiatan Kerajinan Tangan Bersama (Daur Ulang) menggunakan bahan-bahan bekas

-14 April 2015 : Kegiatan Sharing Kesan Pesan Bersama Siswa SD

LOGO TFI HIGH RESS

 

« Older Entries